Selama Pelaksanaan KTT G20 di Bali, 10 Titik Sistem Ganjil Genap Resmi Diterapkan
KHATULISTIWA, Nusa Dua – Bali
Selama Pelaksanaan KTT G20, Sistem ganjil genap resmi diterapkan di Bali, mulai, Jumat (11/11).
Dalam hal ini, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut akan berlangsung sampai dengan 17 November 2022.
Dalam keterangan resminya, Firman mengatakan,”Sistem pelat nomor mobil ganjil genap nanti akan diberlakukan selama sepekan di 10 titik lokasi selama 11-17 November 2022,” terangnya.
Adapun 10 titik lokasi ganjil genap selama KTT G20 di Bali yakni:
- Jalan Simpang Pesanggaran- Simpang Sanur.
- Simpang Kuta- Simpang Pesanggaran
- Simpang Kuta- Tugu Ngurah Rai
- Tugu Ngurah Rai- Nusa Dua
- Simpang Pesanggaran- Gerbang Benoa
- Simpang Lapangan Terbang- Tugu Ngurah Rai
- Jimbaran- Uluwatu
- Jalan Tol Bali Mandara
- Jalan Uluwatu Dua
- Jalan Raya Kampus Universitas Udayana
Lebih lanjut, ia mengatakan,”Manajemen traffic sudah kita laksanakan, rencananya memang sudah dari beberapa rapat koordinasi kementerian, nanti 11-17 November 2022 ada manajemen traffic untuk waktu dan rute ruas jalan tertentu di Bali,” ulasnya.
Selain pembatasan operasional angkutan barang, hal ini dilakukan agar meminimalkan pergerakan kendaraan angkutan berat.
Pemberlakuan tersebut dimulai pada pukul 06.00 WITA sampai dengan pukul 22.00 WITA. Sesuai Surat Edaran Ditjen Perhubdar Darat Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas.
“Dalam arahan Gubernur tentang tindak lanjut untuk pekerja (WFH) dan sekolah dilakukan melalui daring untuk mengurangi pergerakan masyarakat pada hari-hari atau jam-jam tertentu,” jelasnya.
Adapun hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas, sekaligus memudahkan mobilitas para delegasi, kepala negara anggota G20 dan mengantisipasi antisipasi gangguan.
“Ini sudah menjadi tugas kita untuk melakukan rekayasa jalan, apabila sewaktu-waktu terjadi gangguan, kita harus menyiapkan rute alternatif,” ujarnya.
Pemberlakuan rekayasa lalu lintas ini dilakukan agar tidak mengganggu kegiatan dan aktivitas masyarakat sehingga tercipta situasi nyaman, aman, dan lancer selama pelaksanaan KTT G20.
“Harapan kita, tentu informasi ini diteruskan kepada masyarakat untuk mendapatkan dukungan kelancaran kegiatan operasi ini,” ujarnya mengakhiri. (yd)
Tinggalkan Balasan