Bupati Eka : Program SANTUN Bukan Sekedar Progul, Tapi Ajang Promosi Nagari Sekaligus Pelestarian Buadaya
KHATULISTIWA | Tanah Datar
Salah satu program kerja unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam pelestarian nilai budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah satu nagari satu event (Santun), yaitu pada di setiap nagari atau desa di Tanah Datar mempunyai event wisata yang bernilai jual tinggi dan di minati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Melalui pelaksanaan event wisata di nagari diharapkan dapat memicu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari, klub olah raga nagari, UMKM, meningkatnya kunjungan wisatawan ke nagari dimana akhirnya terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Parpora Kabupaten Tanah Datar melalui Efrison, Kepala Bidang Pariwisata menjelaskan bahwa pelaksanaan satu event satu nagari membutuhkan anggaran yang besar dan dukungan kita semua.
“Salah satu tujuan dari progul Santun ini adalah untuk menggali kearifan lokal anak nagari. Ini adalah alek anak nagari, nagari yang ingin menggelar Santun tanpa ada paksaan. Kita melalui proses kok, pertama Dinas Parpora akan menyurati dan koordinasi dengan pihak nagari apakah siap atau mau untuk menggelar progul ini, kedua kalau sudah siap akan kita masukkan dalam kalender event dan di bantu Rp. 50 Juta kepada nagari tersebut, terakhir kita kasih pendapat bahwa dengan dana tersebut kemungkinan memang tidak cukup maka dari itu di harapkan panitia kreatif untuk mencari tambahannya,” ujar Efrison, Senin (7/8) di kantornya.
Pelaksanaan Santun memang membutuhkan anggaran yang besar. Sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemda Tanah Datar kepada nagari yang baru melaksanakan kegiatan ini akan di bantu Rp. 50 Juta. Dana tersebut memang tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan ini, maka dari itu diharapkan panitia pelaksana agar mencari tambahan dana baik itu dari pemerintahan nagari, perantau maupun sumber yang lainnya.
“Satu nagari satu event (Santun) tidak seperti orang berjualan yang langsung memperoleh keuntungan. Dana pemerintah daerah dan nagari yang terpakai untuk pelestarian nilai-nilai budaya, tidak bisa di nilai dengan uang keluar. Untuk suatu pekerjaan yang besar memang butuh pengorbanan yang besar pula, yang di tanam hari ini tentu akan dapat di petik beberapa tahun kemudian yang akan di rasakan oleh generasi kita mendatang, maka pelaksanaan Santun itu ibarat “manariko” yaitu membuat lahan baru yang akan di nikmati hingga ke anak cucu nantinya,” lanjut Kabid Pariwisata tersebut.
Setiap tahunnya, pelaksanaan satu nagari satu event perlu di tingkatkan manajemen dan promosi pelaksanaan Santun dengan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat serta menimbulkan minat wisatawan yang datang baik lokal maupun mancanegara.
Lebih lanjut sambung Efrison bahwa pernah beberapa orang mempertanyakan apa sebenarnya manfaat dari Santun ini.
“Seperti yang saya sampaikan di atas tadi, satu nagari satu event bukan hanya sekedar program unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Datar saja, selain sebagai ajang promosi potensi nagari dan pelestarian budaya, melalui event ini juga memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari, klub olah raga nagari, UMKM serta dapat meningkatkan rasa kebersamaan membangun nagari. Kemudian secara bertahap satu nagari satu event akan melahirkan dampak multiplier efek ekonomi, contoh kuliner khas tradisional yang nyaris punah, seperti pangek lapuak, Randang baluik, pangek Bilih, juga budaya yang nyaris punah seperti memandikan kerbau bertanduk emas di Nagari Atar, transportasi, homestay, kerajinan rakyat baik langsung maupun tidak,” jelas Efrison kepada Padangexpo.com.
Dampak tidak langsung adalah promosi potensi pariwisata nagari melalui media cetak, media sosial (Facebook, Instagram, YouTube, Tik tok dan lainnya) sedangkan bagi masyarakat adalah dampak positif, hidupnya usaha ekonomi dengan adanya lokasi berjualan pada saat pelaksanaan satu nagari satu event tersebut.
“Satu nagari satu event adalah salah satu kekayaan dan kebanggaan kita Kabupaten Tanah Datar, kita semua hendaknya ikut mendukung dan mensukseskan event tersebut. Banyak manfaat pelaksanaan event ini bagi masyarakat nagari seperti, menggali kearifan lokal (kuliner dan seni budaya), memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari dan adanya sarana untuk tampil, mempromosikan potensi wisata dan budaya nagari, meningkatkan rasa kebersamaan membangun nagari, baik yang di kampung maupun di rantau, meningkatkan kunjungan wisatawan ke nagari, meningkatkan transaksi keuangan di nagari selama pelaksanaan event dan menjadi kalender event nagari,” papar Efrison. (El)