PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Bupati Tanah Datar Jadikan Kalender Santun Pengibaran Bendera Merah Putih Raksasa di Nagari Sungayang

KHATULISTIWA | Tanah Datar

Pengibaran bendera merah putih raksasa di puncak gunung Kasumbo yang berada di Nagari Sungayang, Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar akan dijadikan kalender satu nagari satu event (Santun) oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE. MM.

Hal itu di sampaikan pada sesi wawancara pasca pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih raksasa dalam rangka memperingati HUT RI ke 78 di puncak Gunung Kasumbo, Minggu (13/8).

“Dalam rangka memperingati HUT RI ke 78, pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih raksasa kita adakan di puncak Gunung Kasumbo, Jorong duo Sungayang dimana ini adalah pengibaran bendera merah putih raksasa tertinggi di Kecamatan Sungayang. Bagi masyarakat Sungayang, gunung Kasumbo ini adalah tempat yang mempunyai kenangan di masa kecil yaitu tempat bermain dan sering di jadikan ajang kegiatan dahulunya, maka untuk mengingat masa kecil itulah di adakan acara menaikkan bendera di sini,” tutur Bupati Eka Putra.

Lebih lanjut lagi sambungnya, bendera merah putih yang di kibarkan untuk memperingati HUT RI berdiameter 5.5 meter sampai 7.5 meter.

“Di katakan bendera raksasa karena ukurannya yang lebih besar daripada umumnya bendera yang sering kita kibarkan. Dan puncak Gunung Kasumbo ini adalah titik atau puncak tertinggi di Kecamatan Sungayang dan ini akan kita jadikan sebagai kalender wisata dimana nanti gaungnya kegiatan upacara ini sampai ke provinsi Sumatera Barat padahal hanya di lakukan oleh Jorong ataupun nagari dan pemerintahan Kecamatan Sungayang,” papar Bupati Eka.

“Dan di Tanah Datar ada dua bidang yang sedang menonjol yaitu pertanian dan pariwisata. Setiap tahun kami meluncurkan kalender event tahun 2023, kurang lebih 58 event. Di tahun 2024 kegiatan ini akan kita masukkan dalam kalender event Santun (satu nagari satu event) yaitu upacara pengibaran bendera merah putih raksasa di puncak Gunung Kasumbo dan mudah-mudahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata. Kita usahakan supaya wisatawan bisa hadir di Nagari Sungayang, dimana acara ini akan menjadi target wisata alam, selain itu kabarnya ada nenek moyang kita di jaman penjajahan yang di makamkan di sini dan itu sedang kita kaji dan telusuri,” tutup Bupati Eka Putra mengakhiri sesi wawancara. (El)