Kabid Kebudayaan dari Disdikbud Tanah Datar Ariswandi, Resmi Tutup RESONANSSSILEK
KHATULISTIWA | Tanah DatarPenutupan pagelaran pentas seni budaya silek residensi pelaku budaya asing dengan tema RESONANSSSILEK berakhir sukses. Acara ini di gelar di pusat kota Budaya Batusangkar di lapangan Cindua Mato, Minggu (12/11) yang merupakan puncak dari kegiatan residensi pelaku budaya asing di Sumatera Barat. Walau sempat di guyur hujan, namun kegiatan tetap berlangsung meriah. Menurut Elfiani, salah seorang pengunjung yang menonton pagelaran tersebut, seluruh gerakan yang di pertontonkan dalam rangkaian gerakan yang bertajuk Resonansssilek mewujudkan representasi yang ada dalam unsur-unsur silek.”Penilaian ini objektif karena ketika kita lihat tadi endingnya luar biasa, di tunjukkan mulai dari pemasangan delta hingga kemunculan kabut asap yang menyiratkan awal dari sebuah perjuangan, dari nol hingga sukses melalui perjuangan yang berat. Pertunjukan ini sangat berbobot nilainya, ada pesan yang di sampaikan kepada masyarakat luas khususnya pelaku budaya bahwa pelestarian adat dan budaya terutama tema yang di angkat malam ini tentang budaya silek, harus menjadi perhatian bagi kita semua khususnya pemerintah. Sebab, mereka pelaku budaya asing dari lintas negara saja seperti Mexico, Ecuador dan Jepang mau belajar tentang budaya kita, maka seharusnya kita juga menjaga, memperhatikan dan mengembangkan budaya kita kepada generasi selanjutnya di Tanah Datar ini,” ujar Elfiani.Ariswandi,S.Sn Kabid Kebudayaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar sangat apresiasi akan pagelaran penutupan kegiatan residensi pelaku budaya asing ini.”Ini adalah salah satu pertunjukan terbaik yang pernah saya lihat. Pesan moralnya sampai ke penonton. Apa yang tersurat dan tersirat dalam setiap gerakan di sampaikan dengan apik hingga masyarakat yang menonton pun seolah-olah ikut hanyut dalam gerakan tersebut. Kami sangat apresiasi. Pertukaran budaya lintas negara ini adalah salah satu contoh untuk pelestarian adat dan budaya agar bisa terjaga hingga ke generasi selanjutnya. Kolaborasi antara seniman asing dengan seniman kita di Sumatera Barat sangat padu, padahal waktu yang di butuhkan sangat singkat namun hasilnya luar biasa,” ucap Ariswandi yang juga jebolan sekolah seni ini.”Terimakasih kepada pihak Dirjend Kemenristek RI beserta timnya, juga kepada para seniman asing yang sudah mau belajar budaya silek di Sumatera Barat ini, juga kepada panitia pelaksana yang telah berkontribusi besar terlaksananya pagelaran ini serta seluruh masyarakat Tanah Datar khususnya yang ikut menyaksikan acara ini,” pungkas Ariswandi.Tak lupa pula, pada pagelaran ini juga di berikan cinderamata kepada seniman asing yang berasal dari Mexico, Ecuador dan Jepang serta kepada seniman Tanah Datar.
Selain pertunjukan utama, acara juga di meriahkan oleh musik kontemporer dari Gauang Marawa serta Sanggar Lapai Jaya Malalo. Pagelaran ini di saksikan oleh ratusan masyarakat Tanah Datar khususnya kota Batusangkar. (El)