PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Majukan Teknologi Budidaya Perikanan, Indonesia Dorong Kolaborasi ASEAN-Indo-Pasifik

@acongsb

KHATULISTIWA | Bali

“Pengembangan budidaya perikanan berkelanjutan penting sebagai penggerak utama pemenuhan kebutuhan pangan, dan di masa depan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.” Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Komjen. Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, melalui pesan video pada pembukaan ASEAN-Australia Indo-Pacific Workshop on the Use of Technology for Sustainable Aquaculture di Hotel Intercontinental Sanur, (21-22/5).

Produksi budidaya perikanan di kawasan Asia-Pasifik terus tumbuh dari 64,1 juta ton pada tahun 2008 hingga 126 juta ton pada 2021. Pertumbuhan ini menunjukkan peran penting budidaya perikanan dalam pertumbuhan ekonomi regional dan pentingnya mengadopsi praktik berkelanjutan untuk menjamin keberlangsungannya.

Mewakili Australia sebagai mitra penyelenggara, Duta Besar Australia untuk ASEAN, Tiffany McDonald, dalam pesan videonya menekankan komitmen konkret Australia terhadap ASEAN dan kerja sama dengan kawasan Pasifik, khususnya dalam implementasi 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent dari Pacific Islands Forum (PIF), termasuk dalam mempromosikan praktik budidaya perikanan berkelanjutan.

Mewakili Kemlu RI, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN mengatakan, “Dalam mempromosikan Indo-Pasifik yang lebih inklusif, ASEAN memperluas jangkauan ke negara-negara Pasifik untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek konkret kerja sama ekonomi biru yang menjadi kepentingan bersama, salah satunya budidaya perikanan berkelanjutan.”

Selain sebagai implementasi ASEAN-Australia Joint Leaders Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises, lokakarya ini juga merupakan implementasi komitmen yang dibuat oleh para Pemimpin ASEAN dan Australia pada KTT Khusus ASEAN-Australia, Maret 2024 di Melbourne, antara lain untuk memprioritaskan ketahanan pangan, keberlanjutan, dan ekonomi digital.

Para pembicara dan peserta juga mengunjungi Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) di Karangasem untuk mempelajari langsung pemanfaatan teknologi dalam budidaya produksi induk udang dan kerang.

Lokakarya ini selain dihadiri negara-negara anggota ASEAN, juga perwakilan dari Timor-Leste, Fiji, Kiribati, Nauru, Palau, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tonga, Tuvalu, dan perwakilan Sekretariat Indian Ocean Rim Association (IORA).

Lokakarya terselenggara atas kerja sama Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, dan Misi Australia untuk ASEAN.**

#dody #Kementerian Luar Negeri ​#Ini Diplomasi