PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Buka Event Sumarak Tanjuang Barulak, Bupati Eka : Membangun Nagari Butuh Kerjasama Semua Pihak

KHATULISTIWA | Tanah Datar

Menanggapi pihak yang mempertanyakan Program Unggulan Progul Satu Nagari Satu Event (Santun) Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, membangun nagari butuh kerjasama semua pihak.

Dikatakan Eka Putra, Selasa (8/8) saat membuka Event Sumarak Tanjuang Barulak Kecamatan Batipuh ada pihak yang mempertanyakan bantuan Pemda sebesar Rp50 juta, sedangkan biaya pelaksanaan event bisa mencapai Rp100 juta, sehingga ada panitia yang harus berutang dan bingung untuk melunasinya.

“Disinilah peran kebersamaan dan komunikasi semua pihak, mulai Pemerintah Nagari, KAN, BPRN dan unsur lainnya di Nagari dan nantinya akan diperkuat perantau serta Pemerintah Daerah untuk mengatasi hal tersebut,” katanya.

Yang pasti, kata Eka, melalui Progul Satu Nagari Satu Event, ia ingin merangsang kepedulian bersama dalam melestarikan adat dan kebudayaan serta kekayaan kuliner yang ada di Nagari.

“Satu Nagari Satu Event bukan sekedar Program Unggulan atau Progul, namun sebagai ajang promosi potensi wisata nagari, potensi adat dan budaya serta kuliner. Bahkan dengan Progul ini memicu aktifnya sanggar kesenian nagari, UMKM bahkan menggerakkan roda perekonomian saat kegiatan berlangsung,” terangnya.

Diketahui, dibeberapa pelaksanaan Progul Satu Nagari Satu Event perputaran uang selama pelaksanaan bisa mencapai miliaran rupiah.

Seperti event Festival Sumpah Sati Marapalam di Nagari Batu Bulek yang dilaksanakan selama 3 hari diperkirakan dikunjungi 35 orang dengan perputaran uang kurang lebih Rp1,7 miliar.

Sementara itu, di kegiatan yang sama Wali Nagari Tanjung Barulak Alva Enersi pelaksanaan dan gagasan Progul Satu Nagari Satu Event memberikan dampak sangat positif bagi masyarakat.

“Dengan adanya Progul ini, kami kembali menggali potensi adat dan budaya ataupun kekayaan kuliner salingka nagari. Karena itu pelaksanaan Progul ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama dalam pelestarian adat,” sampainya.

Hal hampir sama disampaikan Perantau asal Nagari Tanjung Barulak dari Medan Yunansirhan yang menyampaikan, perantau sangat apresiasi dan mendukung Progul Satu Nagari Satu Event.

“Dengan event ini, muncul kembali berbagai potensi di nagari, dan sebagai perantau Saya siap menampung potensi apa saja dari Tanjung Barulak untuk dipasarkan di Medan,” tukasnya.

Yati 48 tahun, salah seorang pedagang kuliner di salah satu stan yang berjualan di event Nagari Tanjung Barulak menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan satu nagari satu event ini ia merasa penghasilannya jauh bertambah dengan datangnya pengunjung di stannya.

“Alhamdulillah pak, walaupun cuman sekedar kuliner lokal yang saya sajikan, namun dari mulai buka hingga saat ini tak henti-hentinya pengunjung datang ke warung saya, jauh pendapatan saya di bandingkan hari-hari biasa saya berjualan. Semoga kegiatan ini bisa berjalan tiap tahunnya, terimakasih buat pak Bupati yang sudah memberikan kesempatan kepada kami pedagang kecil untuk membuka peluang usaha di sini,” kata Yati.

Kepala Dinas Parpora Kabupaten Tanah Datar melalui Efrison, Kepala Bidang Pariwisata menjelaskan bahwa pelaksanaan satu event satu nagari membutuhkan anggaran yang besar dan dukungan kita semua.

“Salah satu tujuan dari progul satu nagari satu event (Santun) ini adalah untuk menggali kearifan lokal anak nagari. Ini adalah alek anak nagari, nagari yang ingin menggelar Santun tanpa ada paksaan. Kita melalui proses kok, pertama Dinas Parpora akan menyurati dan koordinasi dengan pihak nagari apakah siap atau mau untuk menggelar progul ini, kedua kalau sudah siap akan kita masukkan dalam kalender event dan di bantu Rp. 50 Juta kepada nagari tersebut, terakhir kita kasih pendapat bahwa dengan dana tersebut kemungkinan memang tidak cukup maka dari itu di harapkan panitia kreatif untuk mencari tambahannya,” ujar Efrison.

Pelaksanaan Santun memang membutuhkan anggaran yang besar. Sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemda Tanah Datar kepada nagari yang baru melaksanakan kegiatan ini akan di bantu Rp. 50 Juta. Dana tersebut memang tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan ini, maka dari itu diharapkan panitia pelaksana agar mencari tambahan dana baik itu dari pemerintahan nagari, perantau maupun sumber yang lainnya.

“Satu nagari satu event (Santun) tidak seperti orang berjualan yang langsung memperoleh keuntungan. Dana pemerintah daerah dan nagari yang terpakai untuk pelestarian nilai-nilai budaya, tidak bisa di nilai dengan uang keluar. Untuk suatu pekerjaan yang besar memang butuh pengorbanan yang besar pula, yang di tanam hari ini tentu akan dapat di petik beberapa tahun kemudian yang akan di rasakan oleh generasi kita mendatang, maka pelaksanaan Santun itu ibarat “manariko” yaitu membuat lahan baru yang akan di nikmati hingga ke anak cucu nantinya,” lanjut Kabid Pariwisata tersebut.

Setiap tahunnya, pelaksanaan satu nagari satu event perlu di tingkatkan manajemen dan promosi pelaksanaan Santun dengan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat serta menimbulkan minat wisatawan yang datang baik lokal maupun mancanegara.

Lebih lanjut sambung Efrison bahwa pernah beberapa orang mempertanyakan apa sebenarnya manfaat dari Santun ini.

“Seperti yang saya sampaikan di atas tadi, satu nagari satu event bukan hanya sekedar program unggulan pemerintah Kabupaten Tanah Datar saja, selain sebagai ajang promosi potensi nagari dan pelestarian budaya, melalui event ini juga memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari, klub olah raga nagari, UMKM serta dapat meningkatkan rasa kebersamaan membangun nagari. Kemudian secara bertahap satu nagari satu event akan melahirkan dampak multiplier efek ekonomi, contoh kuliner khas tradisional yang nyaris punah, seperti pangek lapuak, Randang baluik, pangek Bilih, juga budaya yang nyaris punah seperti memandikan kerbau bertanduk emas di Nagari Atar, transportasi, homestay, kerajinan rakyat baik langsung maupun tidak,” jelas Efrison kepada Padangexpo.com.

Dampak tidak langsung adalah promosi potensi pariwisata nagari melalui media cetak, media sosial (Facebook, Instagram, YouTube, Tik tok dan lainnya) sedangkan bagi masyarakat adalah dampak positif, hidupnya usaha ekonomi dengan adanya lokasi berjualan pada saat pelaksanaan satu nagari satu event tersebut.

“Satu nagari satu event adalah salah satu kekayaan dan kebanggaan kita Kabupaten Tanah Datar, kita semua hendaknya ikut mendukung dan mensukseskan event tersebut. Banyak manfaat pelaksanaan event ini bagi masyarakat nagari seperti, menggali kearifan lokal (kuliner dan seni budaya), memacu aktifnya sanggar-sanggar kesenian di nagari dan adanya sarana untuk tampil, mempromosikan potensi wisata dan budaya nagari, meningkatkan rasa kebersamaan membangun nagari, baik yang di kampung maupun di rantau, meningkatkan kunjungan wisatawan ke nagari, meningkatkan transaksi keuangan di nagari selama pelaksanaan event dan menjadi kalender event nagari,” papar Efrison. (El)