Sepanjang Januari Hingga April, Produksi Jagung Pasaman Barat Capai 78.564 Ton
KHATULISTIWA | Pasaman Barat
Produksi jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, selama periode Januari hingga April mencapai 78.564 ton dari target 232.896 ton untuk tahun 2024.
“Meski masih jauh dari target yang telah ditetapkan, kami tetap optimis target tersebut bisa tercapai,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, di Simpang Empat, Senin (22/4).
Ia menjelaskan bahwa produksi jagung terbesar berasal dari Kecamatan Luhak Nan Duo, diikuti oleh Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau.
Kemudian ada Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka, dan Kecamatan Sungai Beremas.
Produksi jagung juga terdapat di Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh, dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.
Untuk mencapai target produksi, pihaknya memberdayakan para penyuluh pertanian dengan memberikan sosialisasi mengenai budidaya jagung.
Selain itu, mereka juga menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai dengan permintaan kelompok tani.
Pada tahun 2023, alokasi pupuk bersubsidi di Pasaman Barat merupakan yang tertinggi di Sumbar, yakni sebesar 38.200 ton, meningkat dari sebelumnya hanya 20.156 ton.
“Kami bersyukur ada peningkatan alokasi pada tahun 2024 ini. Pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari urea dan NPK,” katanya.
Dari alokasi 38.200 ton tersebut, terdapat 19.447 ton urea dan 18.753 ton NPK, sementara sebelumnya hanya 11.383 ton urea dan 8.773 ton NPK.
“Terjadi penambahan sebanyak 8.064 ton urea dan 9,98 ton NPK,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Pasaman Barat merupakan salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Sumbar.
Jagung dapat menjadi alternatif tanaman bagi petani karena masa panennya relatif singkat, sekitar empat hingga enam bulan, dengan harga yang relatif stabil. (an)