PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Harga Gas LPG 3 Kg di Kubar Dikeluhkan Warga, Dewan: Kami akan Panggil Agen Serta Dinas Terkait

PORTAL KHATULISTIWA.COM – Kenaikan harga tabung gas LPG 3 Kg di wilayah Kutai Barat mulai meresahkan masyarakat. Beberapa kios dan warung kini menjual tabung gas dengan harga mencapai Rp 38.000 hingga Rp 40.000 per tabung, jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya.

Lisa, seorang warga Simpang Raya, mengungkapkan kekhawatirannya terkait melonjaknya harga gas. Menurutnya, harga tabung gas 3 Kg yang sebelumnya hanya mencapai Rp 35.000 pada tahun 2024, kini sudah tembus Rp 40.000 di tahun 2025. “Harga pasaran tabung gas 3 Kg saja tahun 2024 sudah mencapai 35 ribu, dan di tahun 2025 ini sudah 40 ribu,” ujar Lisa pada katakaltim 10 Januari 2025.

Harga gas yang melonjak tersebut ternyata dipicu oleh kenaikan harga di pangkalan, yang pada tahun 2024 berada di angka Rp 33.000 dan kini naik menjadi Rp 35.000 pada tahun 2025. Kenaikan ini menyebabkan beberapa kios dan warung mengikuti harga pasar dan menjual tabung gas dengan harga yang lebih tinggi.

Berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor 542/K.1276/2022, harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 Kg bervariasi di beberapa kecamatan. Di antaranya, Barong Tongkok, Melak, Bentian Besar, dan beberapa daerah lainnya, harga gas dibanderol Rp 27.000 per tabung, sementara harga di beberapa kecamatan lainnya bahkan mencapai Rp 40.000 per tabung.

Anggota DPRD Kubar, Adrianus, menilai kenaikan harga ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya, pemerintah harus memantau dan mengontrol harga gas mulai dari agen, pangkalan, hingga pengecer. Jika pengawasan tidak dilakukan dengan baik, maka masyarakatlah yang menjadi korban.

“Kami akan panggil dinas terkait dan agen Elpiji melalui RDP di DPRD Kubar. Persoalan ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut,” tegas Adrianus.

Keluhan masyarakat ini diharapkan bisa segera mendapat perhatian serius agar harga gas yang semakin tinggi tidak terus membebani masyarakat, terutama yang seharusnya mendapatkan subsidi. (HD)