PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Tadarus Pemikiran Islam Hidupkan Kembali Gagasan Islam Transformatif

Teras Kebhinekaan bersama PIEC Universitas Paramadina menggelar sesi ketiga diskusi bertajuk Tadarus Pemikiran Islam: Menghidupkan Kembali Gagasan Islam Transformatif: Interpretasi, Strategi dan Aksi pada 20 Maret 2025. Diskusi yang berlangsung di Ruang Prof. Firmansyah, Universitas Paramadina, ini mengkaji pemikiran Islam transformatif dari Moeslim Abdurrahman.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Budhy Munawar-Rachman (Pembina Teras Kebinekaan) dan Pipip. A. Rifai Hasan (Ketua PIEC Universitas Paramadina) yang membahas pemikiran Dawam Rahardjo dalam konteks kritik terhadap fenomena ketidakadilan, ketertindasan sosial, dan  berbagai tantangan sosial lainnya.

Dalam sambutannya, Fatchiah E. Kertamuda, Wakil Rektor bidang akademik, Universitas Paramadina, menekankan pentingnya mengkaji pemikiran Islam Transformatif M. Dawam Rahardjo agar dapat menjadi inspirasi untuk merumuskan strategi gerakan keagamaan dengan kerangka transformatif.

Sementara Direktur Eksekutif Teras Kebinekaan, Moh. Shofan, mengatakan dalam konteks masyarakat Indonesia hari ini, sosok Dawam Rahardjo nyaris terlupakan, padahal banyak sekali pemikiran pemikiran Islam transformatif yang perlu dikembangkan dan dikaji ulang dalam rangka memahami dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama dalam aspek sosial, ekonomi, dan agama.

Sementara Budhy Munawar-Rachman menyoroti sosok Dawam Rahardjo, seorang pemikir Islam transformatif yang Caknurian. “Dawam betul betul seorang pemikir yang mumpuni sehingga kita bisa merekonstruksi kembali pemikiran Mas Dawam sehingga kita punya bahan yang memadai untuk community development”, jelasnya.

Sementara Pipip, mengatakan bahwa Dawam sosok transformis yang kuat, yang pemikiran pemikirannya bisa dijadikan sebagai landasan teoritis maupun praktis dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan konsep Islam transformatif dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat guna mendorong perubahan yang lebih inklusif dan berkeadilan.