PORTAL KHATULISTIWA

Terdepan Dalam Informasi

Film Karya Dosen Universitas Paramadina Lolos Festival Film Layar Kembali Ditancap 2025

Festival Film Layar Kembali Ditancap

Pacitan, 27 April 2025 – Setelah sukses pada edisi sebelumnya, Ruang Film Pacitan kembali menghadirkan program Layar Kembali Ditancap 2025. Program ini menjadi wadah apresiasi film nasional dengan semangat menyambut dan merayakan keberagaman sejarah, budaya, dan tradisi di berbagai daerah Indonesia. Tahun ini, Layar Kembali Ditancap memasuki layar ketiga dengan screening 9 film terbaik yang mengangkat cerita sejarah penuh makna dan rasa.
Acara ini akan berlangsung pada Minggu, 27 April 2025, bertempat di Amphitheater Museum Song Terus, Pacitan. Dimulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Dengan suasana terbuka di amphitheater yang bersejarah, penonton akan diajak menikmati sajian film-film inspiratif yang menghidupkan kembali cerita sejarah dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu sineas yang lolos seleksi nasional adalah M. Rizky Kadafi, M.Sn, dosen Desain Komunikasi Visual di Universitas Paramadina, dengan karya film dokumenter berjudul Bena Nana Pia Nana Nàa, yang mengangkat kisah tentang Suku Bena di Flores, Nusa Tenggara Timur. Film ini mengeksplorasi tradisi, nilai leluhur, serta keberlangsungan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Bisa menjadi bagian dari Layar Kembali Ditancap 2025 adalah kehormatan besar. Melalui film dokumenter ini, saya berharap penonton dapat merasakan kedekatan dengan akar budaya kita, dan menyadari betapa kayanya sejarah yang hidup di berbagai pelosok Indonesia.”- Ujar M. Rizky Kadafi, M.Sn
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Ruang Film Pacitan yang konsisten memperkenalkan kisah-kisah sejarah lewat medium film. Layar Kembali Ditancap 2025 bukan hanya hiburan, tapi juga cara kita menjaga dan merayakan kekayaan budaya bangsa. Semoga acara ini terus menjadi inspirasi dan membangkitkan kebanggaan terhadap sejarah lokal kita.”- tuturnya, Indrata Nur Bayuaji, Bupati Pacitan
“Sejarah adalah identitas kita. Melalui pemutaran film di Layar Kembali Ditancap 2025, kami berharap masyarakat, terutama generasi muda, bisa lebih dekat dengan nilai-nilai luhur bangsa. Kegiatan ini sangat penting untuk menghidupkan kembali narasi lokal dalam bentuk yang segar dan menarik.”- Ujar Sukanto, Kabid Kebudayaan Dinas Parbudpora
Mari hadir dan saksikan perjalanan melintasi cerita sejarah Nusantara, karena sejarah tidak hanya hidup di buku, tetapi juga di layar!