DPR RI x BRIN Beri Pelatihan di Bontang: Dorong Inovasi Wirausaha
Bontang – Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menggelar kegiatan pelatihan bertajuk “Pengolahan Hasil Laut Bontang” pada Selasa (22/7/2025) pagi. Acara ini bertempat di Ballroom Hotel Sintuk Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam kesempatan ini, Komisi X DPR RI menggandeng lembaga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas pengguna riset dan inovasi masyarakat Bontang, khususnya bagi pegiat usaha olahan hasil laut.
Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan. sementara itu, BRIN atau Riset dan Inovasi Nasional adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab kepada Presiden. BRIN sendiri bertugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, invensi, dan inovasi.
Termasuk penyelenggaraan ketenaganukliran dan keantariksaan yang terintegrasi.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa Kota Bontang memiliki kekayaan laut, ikan yang berlimpah, seperti udang, kepiting dan cumi-cumi. Tak hanya itu, kota ini juga memiliki pariwisata laut dan kepulauan yang ramai dikunjungi wisatawan.
Menurut Hetifah, pelatihan ini sangat penting untuk memberikan pembelajaran baru bagi pelaku usaha khususnya dalam pengolahan hasil laut. Seperti biota yang dikenal dari perairan laut Bontang yaitu ikan bawis. Hasil produksi dari ikan bawis ini tidak hanya di pasarkan di Indonesia. Namun hingga ke pasar mancanegara.
“Pelatihan ini sangat penting, agar masyarakat tahu bagaimana pengelolaan ikan bawis menjadi makanan yang andalan,” sebut Hetifah.
“Bahkan di luar negeri sudah banyak yang mengenal olahan ikan bawis sebagai salah satu makanan favorit,” tambahnya.
Politisi perempuan Partai Golkar ini merasa bahwa kehadiran BRIN di Kota Taman sangat positif. Pasalnya, mereka sebagai lembaga riset dan inovasi bisa memberikan pengetahuan bari warga untuk mengembangkan usahanya.
“Kita beruntung dengan adanya BRIN yang jauh-jauh dari Bontang untuk berbagi pengalaman dengan bapak-ibu sekalian,” ungkap legislator dapil Kaltim itu.
Ia juga menekankan agar masyarakat tidak boleh takut untuk melakukan inovasi. Tujuannya, agar produk yang dihasilkan lebih bermutu serta berkualitas.
Dengan begitu harga jual di pasaran juga dapat meningkat. Kata dia, melanjutkan bahwa dari perubahan kecil dapat memberi dampak yang besar.
“Jangan takut berinovasi, mulai dari hari hal yang kecil hingga memperoleh hasil yang besar” ucap Hetifah memberi motivasi terhadap peserta pelatihan.
Senator partai dengan lambang pohon beringin ini meminta agar peserta yang ikut dalam pelatihan tersebut, dapat menyerap ilmu dari dua narasumber yang hadir. Bukan cuman itu, pembelajaran yang di terima dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang masing-masing dapat menjadi insight (wawasan) baru bagi para peserta. “Silahkan disimak dan dicatat dengan baik dan kemudian dipraktekkan dirumah,” harap Hetifah.
“Nanti kita belajar dari narasumber, yang akan membantu bagaimana memasarkan hasil bisnis lokal. Bahkan tidak menutup kemungkinan bakal mendunia,” imbuhnya.
Melalui sambungan video Aplikasi Zoom Meeting, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada peserta karena tidak hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut. Meskipun pertemuan hanya lewat daring, Hetifah berharap tidak mengurangi nilai dari agenda yang tengah berlangsung.
“Karena kebetulan hari ini bertepatan memperingati hari anak sedunia. Jadi berkesempatan hadir secara langsung,” pungkasnya.
Dua pemateri didapuk dalam pelatihan tersebut. Narasumber pertama dari lembaga BRIN, Ashri Indriati seorang perempuan strata-1 lulusan Universitas Indonesia (UI) dan strata-2 melupakan alumni Intitut Pertanian Bogor (IPB). Pemateri kedua tak kalah menarik, warga Lokal Kota Taman, seorang Praktisi dan Trainer Public speaking dan Founder Komunitas Digital Borneo, Kahar Muzakkir.
Kegiatan ini ikuti 100 peserta dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang konsen di pengolahan ikan di Kota Bontang. Para peserta sangat antusias dan sebanyak 4 orang diberi kesempatan untuk bertanya. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan pihak penyelenggara dan kedua narasumber. Sebagai informasi, Kota Bontang memiliki luasan wilayah 161,88 Kilometer persegi dengan perbandingan 70 persen lautan dan 30 persen daratan. (*Rn).