Kolaborasi Akademik Mendorong Diplomasi Kebencanaan dan Ekowisata Berkelanjutan
Surabaya, 5 November 2025 — Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bekerja sama dengan Universitas Paramadina, Wako University (Jepang), Pusbindiklatren Bappenas, dan Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI).
menggelar seminar nasional bertajuk “Alertness & Awareness: Keys to Success in Disaster-Based Tourism and Sustainable Ecotourism” di Auditorium RM Soemantri, Gedung Rektorat Lantai 3. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid (onsite dan via Zoom) mulai pukul 09.00 WIB, menghadirkan para pakar, akademisi, dan praktisi lintas bidang dari dalam dan luar negeri.
Hadir memberikan Opening speech, Wakil Rektor 1 Unitomo, Dr. Drs. Amirul Mustofa, M.Si, sedangkan keynote speech, oleh Dewan Pembina IABI Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si. Para pembicara yang hadir Dr. Tatok D. Sudiarto, MIB, Dr. Wignyo Adiyoso, S,Sos., MA, Ph.D, Prof. Bambang Rudyanto, M.Sc., Dr. Ferdianty Agustinah, MM dan dimoderator Sri Roekminiati, S.Sos., M.Kp.
Salah satu pembicara utama, Dr. Tatok Djoko Sudiarto, MIB, Dekan Fakultas Filsafat dan Dosen Ekonomi Politik Universitas Paramadina, memaparkan gagasannya melalui materi berjudul “Global Diplomacy on Disaster Political Economy.” Ia menekankan bahwa bencana tidak hanya menjadi tantangan kemanusiaan, tetapi juga arena penting bagi diplomasi global dan pembangunan ekonomi yang tangguh.
Menurut Dr. Tatok, “Global diplomacy in disaster political economy” menjelaskan bagaimana respon terhadap bencana dipengaruhi oleh kepentingan nasional, sumber daya, dan dinamika kekuasaan antarnegara. Bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi pascabencana kerap menjadi instrumen soft power yang dapat memperkuat hubungan antarbangsa.
Lebih lanjut, ia menyoroti peran Indonesia yang telah menunjukkan kapasitas tinggi dalam manajemen kebencanaan dan menjadi contoh regional melalui inisiatif seperti AHA Centre (ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance). Pendekatan diplomasi kebencanaan seperti ini membuka peluang bagi kerja sama lintas negara dalam pengurangan risiko bencana, mitigasi, serta pemulihan ekonomi pascakrisis.
Selain membahas dimensi politik dan diplomasi kebencanaan, seminar ini juga mengupas strategi pengembangan pariwisata berbasis kebencanaan dan ekowisata berkelanjutan. Fokusnya adalah membangun kesadaran (awareness) dan kesiapsiagaan (alertness) masyarakat, pelaku pariwisata, serta pemerintah daerah dalam menciptakan destinasi wisata yang tangguh dan berwawasan lingkungan.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi momentum kolaboratif bagi dunia akademik dan praktisi untuk menyatukan pendekatan kebencanaan, diplomasi internasional, dan keberlanjutan ekowisata dalam satu kerangka pembangunan yang inklusif.
Dengan dukungan lintas lembaga, acara ini bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga wadah strategis untuk memperkuat jejaring internasional dan menegaskan posisi Indonesia sebagai aktor penting dalam diplomasi kebencanaan global.
