Gempa 6,2 SR Gedung DPRD Pasaman Barat Mengalami Kerusakan Parah
Khatulistiwa, Pasaman Barat
Pasca gempa bumi melanda Talamau kabupaten Pasaman barat yang terjadi 25 Februari 2022 lalu menyebabkan sejumlah tiang bangunan gedung Dewan PRD Pasaman Barat mengalami keretakan bahkan dikatakan kerusakan parah.
Gempa 6,2 Skala Richter yang melanda Talamau kabupaten Pasaman Barat Jumat pagi itu banyak sekali perkantoran pemerintah mengalami kerusakan, salah satu perkantoran yang mengalami kerusakan adalah kantor DPRD Pasbar. Kamis (7/4/22)
Sekretaris DPRD Pasbar Dasril melalui Kasubag Humas Zulfadli menyampaikan “Akibat terjadinya gempa yang melanda Talamau kabupaten Pasaman barat banyak sekali perkantoran rusak, salah satunya gedung DPRD.
“Ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasaman Barat, untuk sementara terpaksa dialihkan sementara ke ruangan Bamus DPRD” katanya Zulfadli, Rabu di Padang Tujuh
Ia menambahkan bahwa Pengalihan tempat sidang tersebut dilakukan karena ruang sidang DPRD Pasaman Barat rusak akibat gempa bumi yang terjadi sebulan yang lalu,
ruang sidang DPRD Pasbar alami rusak bagian loteng.
Anggota DPRD Muhammad Guntara yang merupakan wakil ketua komisi I mengatakan dengan keprihatinannya akibat gempa yang melanda kabupaten ini, banyak sekali kondisi gedung yang mempunya tiga tingkat mengalami kerusakan yang sangat parah.
“Seperti inilah kondisi terkini ruangan sidang dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasaman Barat Pasca gempa bumi yang terpusat disekitar gunung Talamau beberapa waktu lalu. Terlihat Platfon ruangan sidang dprd ini mengalami runtuh dan sebagian tiang penyangga utama di samping mengalami keretakan di belakang ruang bamus yang parah begitu juga dinding ruangan ini juga retak” jelas Guntara.
“Sebelum gempa, pada awal tahun ini Banggar sudah anggarkan rehabilitasi gedung melalui Dinas PUPR Pasbar. Sekarang tentu patut dan wajar jugalah di anggaran perubahan pasca gempa ini untuk segera di rehab gedung ini. Agar gedung ini nyaman dan aman digunakan baik Anggota DPRD maupun instansi dan masyarakat Pasbar sebagaimana mestinya,” ujarnya M. Guntara Ketua Nasdem Pasbar
Syafridal anggota DPRD Fraksi Partai Amanat Nasional sekaligus ketua komisi 2 DPRD Pasbar menambahkan perlu kejelasan secara tertulis teknis dari instansi terkait bahwasanya gedung DPRD tidak layak huni.
“Kita was-was berkegiatan di gedung, apalagi ruangan pimpinan dan komisi- komisi di lantai dua tidak bisa di pergunakan lagi pasca gempa. Apalagi gempa masih sering terjadi walau intensitasnya rendah”.
Dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. 4.038 unit pemukiman rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit dan rusak berat 1.336 unit.
Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit. Lebih 500 kepala keluarga masih tinggal di tenda pengungsian.(AN)
Tinggalkan Balasan